PT BUDI’S POOL EXPERT | Cp ~ 0819 323 90009

Tips Perawatan Salt Chlorinator Kolam Renang – Meskipun dikenal minim perawatan, salt chlorinator bukanlah sistem yang sepenuhnya bebas perawatan. Oleh karenanya pemahaman akan prosedur perawatan rutin sedan solusi masalah sederhana sangat penting untuk memaksimalkan umur sistem dan menjaga kualitas air pada kolam renang tersayang Anda.

Perawatan Rutin Sel Salt Chlorinator

Nah, komponen paling vital dari sistem ini adalah sel klorinator atau electrolytic cell. Karena air kolam mengandung mineral dan kalsium atau kalsium hardness, maka endapan kalsium atau biasa dikenal dengan kerak akan menumpuk pada lempengan sel dari waktu ke waktu. Kemudian, penumpukan ini dapat menghambat efisiensi produksi klorin.

Oleh karenanya kebanyakan unit modern memiliki fitur self-cleaning atau pembalikan polaritas, di mana arus listrik secara berkala dibalik untuk membantu melepaskan endapan. Namun, sel tetap perlu diperiksa dan dibersihkan secara manual sesekali. Pembersihan dilakukan dengan mencelupkan sel ke dalam larutan asam ringan seperti campuran air dan asam muriatik untuk melarutkan kerak. Nah, frekuensi pembersihan tergantung pada tingkat kesadahan air di wilayah tersebut, sehingga membersihkan sel secara teratur akan memperpanjang masa pakainya, bagaimana? Menarik kan.

Mempertahankan Keseimbangan Air Kolam Renang

Ada tiga parameter utama yang perlu dijaga dalam kolam renang air garam. Pertama adalah kadar garam atau salinitas, kita harus mempertahankannya dalam kisaran yang disarankan pabrikan biasanya 3.000–4.000 ppm. Apabila terlalu rendah, sistem tidak dapat menghasilkan klorin, ketika terlalu tinggi maka dapat berakibat rusaknya peralatan kolam renang. Perlu di pahami bersama bahwa garam tidak menguap, jadi penambahan hanya diperlukan setelah air hilang yang disebabkan oleh backwash filter atau splash out yang signifikan.

Kedua adalah kadar stabilizer atau CYA, sangat penting bagi kita untuk melindungi klorin dari sinar UV. Nah, kadar stabilizer atau CYA yang ideal untuk dipertahankan ada di nilai 50–80 ppm. Tanpa CYA, klorin akan hilang dengan cepat lho. Dan yang terakhir pH, proses elektrolisis cenderung menaikkan pH air. Oleh karenanya pengujian pH harian atau mingguan dan penambahan asam atau biasa disebut dengan pH minus secara berkala diperlukan untuk menjaga efektivitas klorin, karena HOCl paling efektif pada pH rendah.

Inilah Masalah Umum Salt Chlorinator dan Solusinya

Salah satu masalah paling umum adalah rendahnya produksi klorin. Hal ini biasanya disebabkan oleh, tingkat kadar garam rendah, sehingga sangat disarankan untuk memperhatikan dan menambahkan garam secara periodik. Perhatikan juga sel klorinator yang kotor dan lakukan pembersihan. Jangan lupa dengan tingkat suhu air dingin, dimana produksi klorin bisa turun di bawah 15°C, beberapa unit salt chlorinator tertentu secara otomatis dapat mengurangi produksi untuk melindungi sel. Yang terakhir adalah kadar CYA yang terlalu rendah, dimana kita bisa lakukan penambahan stabilizer. Anda dapat bertanya pada kami mengenai Pembuatan  Kolam Renang, Jacuzzi, Sauna Terbaik selama 38 Tahun di Seluruh Indonesia, kami pasti akan memberikan yang terbaik untuk anda.